Definisi dan cakupan materi “Bumi Berubah” kelas 5
Soal ipas kelas 5 bumi berubah – Materi “Bumi Berubah” di kelas 5 SD memperkenalkan konsep dasar tentang bagaimana permukaan bumi terus mengalami perubahan. Pembelajaran ini penting untuk memahami fenomena alam dan proses yang membentuk lingkungan sekitar kita.
Konsep-konsep Kunci dalam Materi “Bumi Berubah”
Materi ini mencakup berbagai konsep penting terkait perubahan bumi. Di antaranya adalah proses pembentukan, pengikisan, dan perubahan bentuk permukaan bumi.
- Perubahan Geologis: Meliputi proses pembentukan gunung, lembah, dan dataran. Penjelasan mengenai proses tektonik lempeng bumi secara sederhana, dan bagaimana proses tersebut dapat menyebabkan gempa bumi dan gunung meletus.
- Erosi dan Sedimentasi: Pembahasan tentang bagaimana air, angin, dan es mengikis permukaan bumi, serta bagaimana material hasil pengikisan tersebut diendapkan di tempat lain. Contoh-contoh erosi dan sedimentasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti sungai yang mengikis tebing dan membentuk delta.
- Perubahan Akibat Aktivitas Manusia: Meliputi pengaruh aktivitas manusia seperti penebangan hutan, pembangunan jalan, dan pertanian terhadap lingkungan. Penjelasan sederhana tentang bagaimana aktivitas manusia dapat memengaruhi proses erosi dan sedimentasi.
Proses-proses Perubahan Bumi
Berikut ini adalah proses-proses penting yang terkait dengan perubahan bumi:
- Erosi: Proses pengikisan batuan dan tanah oleh air, angin, atau es. Erosi dapat membentuk lembah, ngarai, dan bentuk lahan lainnya.
- Sedimentasi: Proses pengendapan material hasil erosi di tempat lain. Contohnya, pengendapan lumpur di dasar sungai atau danau.
- Pembentukan Gunung: Proses pembentukan gunung dapat terjadi karena pergerakan lempeng tektonik. Penjelasan singkat tentang bagaimana pergerakan lempeng ini membentuk pegunungan, termasuk gunung berapi.
- Pembentukan Lembah: Proses pembentukan lembah dapat terjadi karena erosi oleh air atau gletser. Penjelasan sederhana tentang proses erosi yang membentuk lembah.
Keterkaitan Fenomena Alam dengan Perubahan Bumi
Fenomena alam seperti hujan, banjir, gempa bumi, dan angin dapat memengaruhi bentuk permukaan bumi. Penjelasan sederhana tentang bagaimana fenomena alam tersebut berperan dalam proses perubahan bumi.
Contoh Perubahan Bumi di Sekitar Kita
| Jenis Perubahan | Contoh | Penjelasan Singkat |
|---|---|---|
| Erosi | Sungai yang mengikis tebing | Air sungai mengalir dan mengikis permukaan batuan di tepiannya, membentuk lembah atau jurang. |
| Sedimentasi | Endapan lumpur di muara sungai | Material hasil erosi dari hulu sungai terbawa dan diendapkan di muara, membentuk delta. |
| Pembentukan Gunung | Gunung Merapi | Gunung berapi terbentuk dari letusan magma dari dalam bumi. |
Jenis-jenis Perubahan Bumi

Perubahan bumi merupakan fenomena alam yang terus terjadi, baik yang berlangsung lambat maupun cepat. Memahami jenis-jenis perubahan ini penting untuk mengantisipasi dampaknya dan menjaga kelestarian lingkungan. Artikel ini akan membahas beberapa jenis perubahan bumi yang mungkin dipelajari di kelas 5 SD.
Proses-proses Perubahan Bumi yang Lambat
Beberapa proses perubahan bumi berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga sulit untuk diamati secara langsung. Proses-proses ini, meskipun terlihat lambat, memiliki dampak yang signifikan terhadap bentuk dan struktur bumi.
-
Pelapukan: Proses pelapukan melibatkan pecahnya batuan menjadi potongan-potongan kecil akibat cuaca, air, dan aktivitas biologis. Contohnya, batuan yang terkena hujan asam secara perlahan akan terkikis. Bayangkan batu besar yang perlahan hancur menjadi butiran-butiran kecil seperti pasir. Dampaknya adalah pembentukan tanah, dan penambahan mineral ke dalam tanah.
-
Pengikisan: Proses pengikisan terjadi ketika air, angin, atau gletser mengikis permukaan bumi. Contohnya, sungai yang mengalir terus-menerus mengikis dasar sungai, membentuk lembah. Bayangkan air yang mengalir deras membawa butiran pasir dan batu-batu kecil yang mengikis dasar sungai. Dampaknya adalah pembentukan lembah, ngarai, dan pantai.
-
Sedimentasi: Proses sedimentasi terjadi ketika material seperti pasir, lumpur, dan kerikil diangkut dan diendapkan di tempat lain. Contohnya, sungai yang membawa pasir dan lumpur akan mengendapkannya di muara sungai atau danau. Bayangkan sungai membawa banyak pasir yang kemudian mengendap di dasar danau. Dampaknya adalah pembentukan delta, dataran aluvial, dan lapisan batuan sedimen.
Proses-proses Perubahan Bumi yang Cepat
Beberapa proses perubahan bumi dapat terjadi dalam waktu singkat, bahkan dalam hitungan jam atau hari. Proses-proses ini biasanya disebabkan oleh aktivitas tektonik atau bencana alam.
-
Gempa Bumi: Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di dalam bumi. Contohnya, pergerakan lempeng tektonik di Indonesia yang menyebabkan gempa bumi yang dahsyat. Bayangkan bumi seperti permadani yang bergetar dan bergoyang. Dampaknya adalah kerusakan bangunan, tanah longsor, dan tsunami.
-
Gunung Meletus: Gunung meletus terjadi ketika magma dari dalam bumi keluar ke permukaan. Contohnya, letusan Gunung Krakatau yang sangat dahsyat. Bayangkan gunung yang memuntahkan awan panas dan lahar. Dampaknya adalah perubahan lanskap, pembentukan batuan baru, dan penyebaran abu vulkanik.
-
Banjir: Banjir terjadi ketika air meluap dari sungai atau danau. Contohnya, banjir yang melanda daerah-daerah di Indonesia saat musim hujan. Bayangkan air yang meluap dari sungai dan membanjiri daerah sekitarnya. Dampaknya adalah kerusakan rumah, lahan pertanian, dan infrastruktur.
-
Tsunami: Tsunami terjadi akibat gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Contohnya, tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004. Bayangkan gelombang air laut yang sangat tinggi dan dahsyat menerjang daratan. Dampaknya adalah kerusakan pesisir pantai dan hilangnya nyawa.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Bumi: Soal Ipas Kelas 5 Bumi Berubah

Perubahan bumi merupakan proses alamiah yang terus berlangsung. Berbagai faktor berperan dalam membentuk dan memodifikasi permukaan bumi, mulai dari proses geologi hingga aktivitas manusia. Memahami faktor-faktor ini penting untuk mengantisipasi dampaknya dan menjaga kelestarian lingkungan.
Daftar Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Bumi
Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi perubahan bumi:
- Aktivitas Tektonik: Gerakan lempeng tektonik di dalam bumi menyebabkan pergeseran benua, pembentukan pegunungan, dan aktivitas vulkanik. Pergerakan ini merupakan proses yang sangat lambat namun berpengaruh besar terhadap bentuk muka bumi.
- Proses Geologi: Proses seperti erosi, sedimentasi, dan pelapukan secara bertahap mengubah bentang alam. Erosi oleh air, angin, dan es mampu mengikis batuan, mengangkut sedimen, dan membentuk lembah, sungai, dan gurun.
- Aktivitas Vulkanik: Letusan gunung berapi melepaskan material vulkanik ke permukaan bumi, membentuk gunung berapi baru, dan melepaskan gas-gas ke atmosfer. Aktivitas ini dapat mengakibatkan perubahan lanskap dan iklim.
- Aktivitas Manusia: Kegiatan manusia seperti penebangan hutan, pembangunan infrastruktur, dan pertambangan dapat memengaruhi lingkungan dan memicu perubahan iklim dan erosi. Penggunaan bahan bakar fosil dan aktivitas industri melepaskan gas rumah kaca, yang dapat menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
- Proses Iklim: Perubahan iklim, termasuk hujan, salju, angin, dan suhu, secara signifikan memengaruhi bentuk dan struktur permukaan bumi. Proses ini meliputi pelapukan, erosi, pengikisan, dan pengendapan.
Penjelasan Peran Masing-Masing Faktor
Setiap faktor di atas memiliki peran penting dalam membentuk dan mengubah permukaan bumi. Aktivitas tektonik menciptakan bentang alam baru, sedangkan proses geologi membentuk lanskap yang kita lihat saat ini. Aktivitas vulkanik dapat melepaskan material panas yang mengubah topografi, dan aktivitas manusia, meskipun bertujuan, dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Perubahan iklim pula mempengaruhi berbagai proses di permukaan bumi.
Hubungan Timbal Balik Faktor-faktor
Faktor-faktor ini tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain. Misalnya, aktivitas tektonik dapat memicu aktivitas vulkanik, yang kemudian memengaruhi iklim. Aktivitas manusia juga berdampak pada proses geologi dan iklim. Memahami hubungan timbal balik ini penting untuk memprediksi dan mengantisipasi perubahan bumi.
Tabel Faktor dan Dampaknya
| Faktor | Dampak | Contoh Peristiwa |
|---|---|---|
| Aktivitas Tektonik | Pembentukan gunung, gempa bumi, tsunami | Pembentukan Pegunungan Himalaya, gempa bumi di Jepang |
| Proses Geologi | Erosi, sedimentasi, pelapukan | Pembentukan lembah sungai, delta sungai |
| Aktivitas Vulkanik | Pelepasan material vulkanik, pembentukan gunung berapi | Letusan Gunung Krakatau, pembentukan gunung berapi baru |
| Aktivitas Manusia | Degradasi lingkungan, perubahan iklim | Penebangan hutan, pemanasan global |
| Proses Iklim | Pengikisan, pengendapan, banjir | Banjir bandang, pengikisan pantai |
Contoh Peristiwa Alam yang Menjadi Bukti Perubahan Bumi
Banyak peristiwa alam yang menjadi bukti nyata dari perubahan bumi, seperti gempa bumi yang merubah bentuk permukaan bumi, letusan gunung berapi yang membentuk gunung baru, dan erosi yang membentuk lembah-lembah. Perubahan ini terjadi secara bertahap dalam jangka waktu yang sangat panjang. Contohnya, pergeseran benua telah terjadi selama jutaan tahun, dan hal ini dapat diamati melalui bukti-bukti fosil dan penemuan geologis.
Dampak Perubahan Bumi terhadap Lingkungan
Perubahan bumi, baik secara alami maupun akibat aktivitas manusia, memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan sekitar. Dampak ini dapat berupa dampak positif maupun negatif, yang perlu dipahami untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Dampak Perubahan Bumi terhadap Lingkungan Sekitar
Perubahan bumi, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau perubahan iklim, dapat mengakibatkan berbagai dampak terhadap lingkungan. Dampak ini bisa bersifat merusak, tetapi juga dapat menciptakan kondisi baru yang bermanfaat bagi kehidupan.
- Bencana Alam: Gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan banjir dapat menghancurkan infrastruktur, merenggut nyawa, dan merusak ekosistem. Contohnya, tsunami di Aceh pada 2004 menghancurkan banyak permukiman dan menyebabkan korban jiwa yang sangat besar.
- Perubahan Iklim: Pemanasan global menyebabkan perubahan pola cuaca, seperti kekeringan, banjir, dan gelombang panas. Hal ini berdampak pada pertanian, ketersediaan air, dan kesehatan manusia. Sebagai contoh, peningkatan suhu dapat menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah dan banjir di wilayah lain.
- Perubahan Lanskap: Erosi, sedimentasi, dan perubahan bentuk permukaan bumi dapat mengubah lanskap dan habitat makhluk hidup. Contohnya, penggundulan hutan dapat menyebabkan erosi tanah yang serius dan hilangnya keanekaragaman hayati.
- Polusi Lingkungan: Aktivitas manusia seperti industri dan transportasi dapat mencemari udara, air, dan tanah. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sebagai contoh, polusi udara dapat menyebabkan penyakit pernapasan.
- Perubahan Keanekaragaman Hayati: Perubahan lingkungan dapat mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies. Hilangnya habitat dan perubahan iklim dapat menyebabkan kepunahan spesies. Contohnya, perubahan suhu air laut dapat menyebabkan terumbu karang memutih dan berdampak pada ekosistem laut.
Dampak Positif dan Negatif Perubahan Bumi
Perubahan bumi, baik yang diakibatkan oleh proses alamiah maupun aktivitas manusia, memiliki dampak yang beragam. Beberapa dampak dapat berdampak positif, seperti pembentukan lahan baru atau peningkatan kesuburan tanah, sementara yang lain berdampak negatif, seperti kerusakan infrastruktur dan hilangnya habitat.
Tabel Perbandingan Dampak Positif dan Negatif
| Aspek | Dampak Positif | Dampak Negatif |
|---|---|---|
| Lahan Pertanian | Pembentukan tanah vulkanik yang subur | Banjir dan longsor yang merusak lahan pertanian |
| Keanekaragaman Hayati | Pembentukan habitat baru yang mendukung keanekaragaman hayati | Hilangnya habitat yang mengancam spesies tertentu |
| Lingkungan | Pembentukan danau atau mata air baru | Pencemaran air dan udara |
Peran Manusia dalam Mempengaruhi Perubahan Bumi
Aktivitas manusia memiliki peran signifikan dalam mempercepat dan mengubah pola perubahan bumi. Penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, polusi, dan perubahan tata guna lahan dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan.
- Pencemaran Lingkungan: Industri dan aktivitas manusia melepaskan zat-zat berbahaya ke lingkungan, menyebabkan polusi udara, air, dan tanah. Ini berdampak negatif pada kesehatan manusia dan ekosistem.
- Penggunaan Sumber Daya Alam Berlebihan: Penebangan hutan yang tidak terkendali, penambangan yang tidak berkelanjutan, dan eksploitasi sumber daya alam lainnya dapat merusak ekosistem dan lingkungan sekitar.
- Perubahan Tata Guna Lahan: Pembangunan infrastruktur, pertanian, dan industri dapat mengubah tata guna lahan dan merusak habitat alami.
Contoh Kasus Nyata Dampak Perubahan Bumi
Banyak contoh kasus nyata yang menunjukkan dampak perubahan bumi terhadap lingkungan. Berikut beberapa contoh:
- Gempa Bumi di Lombok (2018): Gempa bumi yang terjadi di Lombok menyebabkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa yang signifikan, menghancurkan banyak rumah dan bangunan.
- Perubahan Iklim dan Kekeringan di Beberapa Wilayah: Kekeringan di beberapa wilayah dunia diakibatkan oleh perubahan iklim yang menyebabkan penurunan ketersediaan air, dampaknya berdampak besar pada pertanian dan kehidupan masyarakat.
- Pencemaran Sungai oleh Limbah Industri: Pencemaran sungai oleh limbah industri dapat menyebabkan kerusakan ekosistem perairan dan membahayakan kesehatan masyarakat yang mengonsumsi air tersebut.
Aktivitas manusia dan dampaknya terhadap perubahan bumi
Aktivitas manusia memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan bumi. Baik positif maupun negatif, tindakan kita memengaruhi lingkungan sekitar. Memahami dampak ini penting untuk menjaga keberlanjutan planet kita.
Daftar Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Perubahan Bumi
Berbagai aktivitas manusia dapat memengaruhi perubahan bumi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut beberapa contohnya:
- Pengembangan lahan pertanian dan perkebunan.
- Pemanfaatan sumber daya alam, seperti penebangan hutan dan pertambangan.
- Industri dan pabrik yang menghasilkan limbah.
- Pertumbuhan populasi dan peningkatan kebutuhan.
- Penggunaan kendaraan bermotor dan energi fosil.
- Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan gedung-gedung.
- Kegiatan pembuangan sampah.
Dampak Positif dan Negatif Aktivitas Manusia
Setiap aktivitas manusia memiliki dampak positif dan negatif terhadap perubahan bumi. Penting untuk mempertimbangkan keduanya.
-
Dampak Positif: Beberapa aktivitas dapat meningkatkan kualitas lingkungan, misalnya penggunaan energi terbarukan yang mengurangi emisi gas rumah kaca. Pembangunan infrastruktur yang baik dapat meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan teknologi pertanian yang tepat dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi kerusakan lahan.
-
Dampak Negatif: Sebaliknya, penebangan hutan yang tidak terkendali dapat merusak ekosistem dan meningkatkan erosi tanah. Polusi udara dan air dari industri dapat mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan manusia. Penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan pemanasan global.
Klasifikasi Aktivitas Manusia Berdasarkan Dampaknya
Aktivitas manusia dapat diklasifikasikan berdasarkan dampaknya terhadap perubahan bumi. Tabel berikut memberikan gambaran umum:
| Aktivitas | Dampak Positif | Dampak Negatif |
|---|---|---|
| Pengembangan lahan pertanian | Meningkatkan produksi pangan | Degradasi lahan, hilangnya keanekaragaman hayati |
| Pemanfaatan sumber daya alam | Pemenuhan kebutuhan manusia | Degradasi lingkungan, kerusakan ekosistem |
| Industri dan pabrik | Peningkatan produktivitas | Polusi udara dan air, limbah berbahaya |
| Pertumbuhan populasi | Peningkatan tenaga kerja dan inovasi | Peningkatan kebutuhan sumber daya, tekanan pada lingkungan |
Aktivitas Manusia Mempercepat atau Memperlambat Perubahan Bumi
Aktivitas manusia dapat mempercepat atau memperlambat proses perubahan bumi. Contohnya, deforestasi mempercepat erosi tanah dan perubahan iklim, sementara penanaman pohon dapat memperlambat keduanya. Pemanfaatan energi terbarukan dapat memperlambat pemanasan global, sementara pembakaran bahan bakar fosil mempercepatnya.
Tanggung Jawab Manusia dalam Menjaga Bumi
Manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga bumi. Hal ini mencakup kesadaran akan dampak aktivitas kita dan mengambil langkah-langkah yang bertanggung jawab, seperti menerapkan teknologi ramah lingkungan, mengurangi limbah, dan mendukung konservasi sumber daya alam.
Contoh Kasus Perubahan Bumi di Indonesia
Perubahan bumi merupakan fenomena alam yang tak terelakkan dan memengaruhi kehidupan di Indonesia. Memahami berbagai contoh perubahan ini penting untuk meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi dampaknya. Berikut beberapa contoh perubahan bumi yang terjadi di Indonesia beserta penjelasannya.
Contoh Kasus Tanah Longsor di Indonesia
Tanah longsor merupakan salah satu contoh perubahan bumi yang sering terjadi di Indonesia, terutama di daerah pegunungan dan lereng yang curam. Penyebabnya beragam, mulai dari curah hujan tinggi, aktivitas gunung berapi, hingga aktivitas manusia seperti penebangan hutan liar dan pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan.
- Lokasi: Tersebar di berbagai daerah pegunungan, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Barat. Contoh spesifik dapat diambil dari kasus-kasus terbaru yang terdokumentasi.
- Jenis Perubahan: Pergerakan massa tanah dan batuan secara tiba-tiba, yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kerugian material.
- Dampak: Kerusakan infrastruktur, hilangnya nyawa dan harta benda, serta pencemaran lingkungan. Proses pemulihan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Ilustrasi: Bayangkan sebuah lereng bukit yang tertutup vegetasi. Jika vegetasi tersebut hilang, tanah menjadi lebih rapuh dan mudah tererosi. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan tanah longsor, membawa material tanah dan batuan menuruni lereng dengan kecepatan tinggi. Dampaknya, rumah dan lahan pertanian di bawah lereng bisa rusak parah.
Contoh Kasus Gempa Bumi di Indonesia
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, sehingga sering mengalami gempa bumi. Gempa bumi dapat disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Jenis gempa yang terjadi dapat bervariasi, mulai dari gempa kecil hingga gempa besar yang berdampak luas.
- Lokasi: Tersebar di sepanjang jalur pertemuan lempeng tektonik, seperti di Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
- Jenis Perubahan: Getaran tanah yang kuat dan tiba-tiba, yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan dan infrastruktur.
- Dampak: Kerusakan bangunan, korban jiwa, tsunami (jika gempa terjadi di laut), dan gangguan aktivitas ekonomi.
Ilustrasi: Bayangkan dua lempeng tektonik yang saling bergeser. Gesekan dan tekanan yang terjadi dapat melepaskan energi dalam bentuk getaran yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Gempa yang besar dapat merusak bangunan dan menyebabkan tanah longsor, dan dalam beberapa kasus dapat memicu tsunami.
Contoh Kasus Letusan Gunung Berapi di Indonesia
Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif. Letusan gunung berapi dapat melepaskan material vulkanik, seperti abu vulkanik, lava, dan gas beracun. Letusan gunung berapi dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam perut bumi.
- Lokasi: Terkonsentrasi di daerah-daerah gunung berapi aktif, seperti di Pulau Jawa, Sumatra, dan Bali.
- Jenis Perubahan: Pelepasan material vulkanik dan gas beracun dari gunung berapi.
- Dampak: Pencemaran udara, kerusakan lahan pertanian, gangguan aktivitas masyarakat, dan potensi bahaya bagi penduduk di sekitar gunung berapi.
Ilustrasi: Bayangkan magma yang berada di bawah permukaan bumi. Peningkatan tekanan di dalam perut bumi dapat menyebabkan magma naik ke permukaan dan meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan dapat merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat sekitar.
Pentingnya Memahami Perubahan Bumi, Soal ipas kelas 5 bumi berubah
Memahami perubahan bumi sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena dapat membantu mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketahanan. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan bumi. Informasi ini dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan yang berkelanjutan dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai potensi bencana.
Detail FAQ
Apakah erosi itu?
Erosi adalah proses pengikisan dan pengangkutan material batuan dan tanah oleh air, angin, atau gletser.
Apa contoh perubahan bumi yang cepat?
Contohnya adalah letusan gunung berapi, gempa bumi, dan longsor.
Bagaimana aktivitas manusia dapat mempercepat perubahan bumi?
Contohnya adalah penebangan hutan, pembangunan infrastruktur besar, dan polusi.
Apa dampak positif dari perubahan bumi?
Contohnya adalah pembentukan tanah subur dan terbentuknya lembah-lembah yang indah.